MASYARAKAT ADAT DAYAK HIBUN OMPU DOMBUW LAKSANAKAN UPACARA MPOKANG PEDAGI ABA TIMPOANG
![]() |
Kegiatan upacara adat Mpokang Pedagi Aba Timpoang |
Seperti biasa beliau hadir memenuhi undangan masyarakat adat untuk mengikuti kegiatan upacara adat Mpokang Pedagi Aba Timpoang, yang bertempat di kampung Dombuw Dusun Sui Panjang, Desa Riyai, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau pada Kamis, 18/05/2023 lalu.
Turut hadir mendampinginya Mangku sub suku Hibun wilayah Desa Riyai Bapak Sohor; Kepala Desa Riyai Rusi,SE; serta tampak hadir juga Pak Usman,S.Sos anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Fraksi Demokrat serta beberapa tokoh masyarakat dan warga setempat yang melaksanakan ritual adat di pedagi ini.
Dalam penyampaiannya Kepala Adat kampung Dombuw Dusun Sui Panjang menyampaikan bahwa, kegiatan ini adalah upacara adat untuk memberi makan pedagi berupa hasil bumi yang telah dikelola dan diolah oleh masyarakat setempat.
"Kegiatan ini memberikan hasil bumi kami dengan keramat dipedagi ini. Hasil bumi itu berupa hasil kami berladang, hasil karet atau sawit, itulah hasil bumi yang kami olah dan kami lakukan pada hari ini untuk mengasi pedagi itu makan agar pedagi itu tidak marah, tidak lapar, dia suka menolang kita" ucap Kepala Adat kampung Dombuw Yoakin Akin kepada media ini.
Sementara itu sebagai Penasehat Pemangkou Poyo Tono Hibun Fransiskus Suwondo,SE juga menyampaikan apresiasinya kepada warga Sui Panjang yang masih setia merawat, menjaga dan melestarikan pedagi Aba Timpoang ini dengan menggelar upacara adat setiap tahunnya di pedagi ini.
"Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada seluruh masyarakat adat sungai panjang yang pada hari ini sudah melaksanakan prosesi ritual mpokang pedagi, yang mana pedagi ini merupakan peninggalan leluhur kita yang wajib kita lestarikan dan kita jaga" ucap Suwondo.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang luar biasa hadir pada kesempatan hari ini, yang mana semuanya antusias mengikuti prosesi dari awal pagi tadi, hingga siang dan mungkin nanti akan dilanjutkan kunjungan kerumah-rumah" tambahnya.
Beliau juga berpesan kepada warga kampung Sui Panjang agar jangan meninggalkan peninggalan leluhur berupa pedagi yang menjadi titik sejarah kampung Sui Panjang bagi generasi mendatang.
"Pesan saya kepada kita semua jangan lupa akan peninggalan orang tua kita karena kita sekarang ada tidak terlepas dari peranan leluhur, karena leluhur lah kita sekarang ada jadi wajib kita menghargai menghormati apa yang telah ditinggalkan leluhur kepada kita, hal yang baik kita teruskan yang jelek kita tinggalkan" ucapnya.
Beliau juga mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi patung atau pontou pedagi Aba Timpoang ini yang sudah hilang dicuri orang beberapa tahun lalu, beliau berharap ada kerjasama antara masyarakat setempat dan dirinya sebagai Penasehat Pemangkou Poyo Tono Hibun, untuk menggantikan pontou atau patung pedagi yang hilang ini.
![]() |
Kegiatan upacara adat Mpokang Pedagi Aba Timpoang |
"Dan memang kita lihat tadi kondisi pedagingnya sudah rusak, ya mungkin ini menjadi pr kita ke depan, untuk sama-sama memikirkan untuk memperbaiki, mengganti tubuh yang rusak ini, nanti coba kita musyawarah ketika menentukan sikap dan mengambil langkah untuk menggantikan pedagi yang rusak ini" ungkapnya.
Memang berdasarkan pantauan jurnalis media ini saat meliput kegiatan upacara Mpokang Pedagi Aba Timpoang kamis 18/05/2023 lalu, kondisi Pedagi ini sudah tidak memiliki Pontou/Pantak atau Patung yang diukir oleh leluhur terdahulu.
Warga belum bisa mengganti Patung ini dikarenakan beberapa kendala terkait upacara adat besar yang harus dilakukan.
Pedagi Aba Timpoang awalnya didirikan oleh leluhur terdahulu kampung Dombuw atau Sui Panjang, untuk menjadi pusat ritual adat Bepinto atau Meminta kepada Penompo atau Tuhan Yang Maha Esa melalui perantaraan shiyoang Aba Timpoang.
Adapun upacara adat yang dilaksanakan setiap tahunnya di pedagi ini adalah ritual Mpokang Pedagi, Molah Niat Ompu dan Bepinto atau Beniat kone Pedagi berupa niat untuk kehidupan, keselamatan kampung serta permohonan berkat, atas usaha pertanian warga kampung Dombuw satu tahun kedepannya.
Shiyoang Aba Timpoang ini sendiri adalah roh dari seorang bohiang sakti yaitu Aba Timpoang, yang pada masa hidupnya terkenal dikalangan masyarakat adat ompu Dombuw dan sekitarnya dengan kemampuan bohiang tiliknya.
Shiyoang ini sendiri menurut kepercayaan masyarakat setempat di komunitas sub suku Dayak Hibun, adalah Roh gaib yang diciptakan oleh Penompo atau Tuhan sebagai Roh yang menjadikan seseorang untuk menjadi Bohiang yaitu manusia dengan talenta khusu yang bisa berkomunikasi dengan hal gaib di alam manusia maupun alam baka.
Shiyoang inilah yang dipercaya oleh masyarakat setempat bisa hadir mengunjungi warga saat ritual adat berlangsung di pedagi peguno masyarakat dayak Hibun ompu Dombuw atau Sui Panjang ini.
Diliput oleh : Hendrikus Hendi
Post a Comment